Sambut Imlek dengan Cheongsam Modern dan Mewah

JAKARTA - Menyambut Imlek pada tahun ini dua desainer, Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese, mempersembahkan peragaan bertajuk “Blissful Blossom”.

Sajian busana khas China, cheongsam diinterpretasi ulang menjadi gaun-gaun modern, sekaligus mewah. Sekitar pukul setengah delapan malam, ratusan tamu undangan sudah tampak memenuhi Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, pada Senin (5/2/2018).

Warna hitam tampak mendominasi busana para tamu undangan yang notabene menjadi warna dress code pada malam itu. Tampak beberapa tamu berfoto di photo booth Aqua Reflections yang didesain dengan nuansa alam yang indah. Menjelang pukul sembilan, para media dipersilakan masuk terlebih dahulu ke dalam ruangan peragaan.

Baru setelahnya, tamu undangan dipersilakan masuk. Sesaat sebelum peragaan busana dimulai, Sebastian Gunawan menampilkan diri dalam sebuah video. Dalam video tersebut, desainer yang sudah berkecimpung selama 25 tahun di industri fashion ini menjelaskan bahwa pohon liang liu menjadi inspirasi karyanya pada malam itu.

Di China, tumbuhan ini menjadi simbol pertumbuhan, keseimbangan, dan harmoni. “Pohon liang liu membawa filosofi growth, balance, harmony yang dituangkan dalam busana penuh keindahan,” ujar desainer yang akrab disapa Seba tentang filosofi di balik koleksinya.

Inspirasi pohon liang liu yang indah, tak hanya dituangkan dalam karya busana, juga pada background catwalk. Daun pohon yang menjuntai ke bawah tampak semakin menarik ketika dikombinasikan dengan sorotan lampu warna-warni. Peragaan busana ini dibuka dengan look pembuka berupa sebuah minidress.

Minidress warna emas ini tampak spesial ketika dipadukan dengan outerwear biru bergaya yukata yang dipercantik dengan motif floral. Look berikutnya menampilkan gaun tradisional China, yakni cheongsam.

Uniknya, gaun yang menjadi ciri khas gaya Oriental ini melebur dalam siluet modern bernuansa Eropa. Tebaran kristal, manik, dan sequin membuat gaun ini terlihat mewah.

“Kerah cheongsam yang menjadi ciri khas gaya Oriental saya leburkan dengan siluet bernuansa Eropa. Kemudian ditambah tebaran kristal manik, sequin ,” ujar Seba.

Cheongsam yang ditampilkan Seba sarat dengan siluet modern. Busana panjang dengan siluet yang mengepas di tubuh, berikut belahan tinggi di bagian rok diinterpretasi ulang oleh Seba pada malam itu. Unsur Oriental tetap terasa namun dengan kombinasi potongan gaya Eropa dan Jepang.

“Kami akan membawa budaya China yang sesuai dengan zamannya,” tambah desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia itu. Kombinasi tersebut, salah satunya terlihat pada gaun penuh manik bermotif Oriental yang ditampilkan dengan blus longgar bergaya Victorian .
Ada pula gaun ruffle yang bertumpuk dan jumpsuit biru floral berpotongan minimalis. Total ada 63 look yang ditampilkan pada malam itu dengan variasi jaket, gaun, dengan siluet yang merampingkan tubuh, potongan bertumpuk, dan berbagai rancangan dengan gaya khas perancang.

Motif bernuansa floral dan Oriental pun hadir dalam aplikasi embellishment, payet, hingga mutiara dengan craftmanship yang kompleks. “Koleksi kali ini menghidupkan elemen lama suasana budaya China, seperti pemandangan rumah, gunung, perahu, dan ikan koi sebagai lambang kesejahteraan, menjadi siluet yang lebih masa kini dan dramatis,” ujar Seba.

Palet warna yang ditampilkan pun sangat bervariasi mulai dari warna-warna bold seperti merah, hijau, hitam, hingga warna-warna lembut seperti pink dan biru muda. Warna rustic gold yang menjadi warna khas pada tahun baru anjing menurut kalender China pun ditampilkan secara dramatis.

Bersamaan dengan peragaan busana ini, diluncurkan pula hasil kolaborasi Aqua Reflections dan Seba. Kolaborasi tersebut mempersembahkan inovasi terbaru pada kemasan botol kaca premium. Inovasi ini diwujudkan dengan menghadirkan full design pada botol kaca Aqua Reflections melalui full sleeve.

Senior Brand Manager Aqua Disa Lestari menuturkan, kemasan full sleeve edisi Spring/Summer Collection 2018 ini menghiasi botol Aqua Reflections Still dan Aqua ReflectionsSparkling. Botol ini akan tersedia di pasar mulai Maret 2018 dalam jumlah terbatas.

“Kami memilih Sebastian Gunawan karena melihat semangatnya yang tidak pernah berhenti berkreasi dengan memperkenalkan keindahan karya anak bangsa hingga mancanegara,” ujar Disa di kesempatan yang berbeda. (Dwi Nur Ratnaningsih)